Text
MODEL TATA KELOLA SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
Dapat dikatakan, selama 10 tahun lebih telah dilakukan aksi tindakan
yang oleh Tim Promotor dikategorikan terdiri atas unsur-undur: (a)
membangkitkan kepedulian lingkungan dan pelatihan (environmental
awareness and training); (b) memobilisasi sumber daya (resource
mobilization) dan membangun jaring kerja kolaborasi; (c) memulihkan dan
merehabilitasi keanekaragaman hayati dan ekosistem; (d) membangun
kolaborasi penegakkan hukum; (e) melakukan advokasi kebijakan; dan
(f) aspek kepemimpinan. Enam tindakan aksi tata kelola lingkungan
tersebut dikembangkan secara otodidak, sebagai respon terhadap berbagai
tantangan, kompleksitas persoalan dan kebuntuan dalam mengatasi
masalah lingkungan hidup yang dijumpai di wilayah tugas. Enam unsur
tersebut oleh Tim Promotor secara akademik dikerucutkan sebagai Proposisi
Model Tata Kelola Lingkungan dan Sumberdaya Alam. Bentuk kegiatan
induksi semacam ini oleh (alm) Prof. Dr. Sajogyo digolongkan sebagai upaya:
Dari Praktik ke Teori (dalam hal ini Proposisi). Bila Proposisi ini kemudian
dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi teori melalui berbagai riset
dan publikasi ilDapat dikatakan, selama 10 tahun lebih telah dilakukan aksi tindakan
yang oleh Tim Promotor dikategorikan terdiri atas unsur-undur: (a)
membangkitkan kepedulian lingkungan dan pelatihan (environmental
awareness and training); (b) memobilisasi sumber daya (resource
mobilization) dan membangun jaring kerja kolaborasi; (c) memulihkan dan
merehabilitasi keanekaragaman hayati dan ekosistem; (d) membangun
kolaborasi penegakkan hukum; (e) melakukan advokasi kebijakan; dan
(f) aspek kepemimpinan. Enam tindakan aksi tata kelola lingkungan
tersebut dikembangkan secara otodidak, sebagai respon terhadap berbagai
tantangan, kompleksitas persoalan dan kebuntuan dalam mengatasi
masalah lingkungan hidup yang dijumpai di wilayah tugas. Enam unsur
tersebut oleh Tim Promotor secara akademik dikerucutkan sebagai Proposisi
Model Tata Kelola Lingkungan dan Sumberdaya Alam. Bentuk kegiatan
induksi semacam ini oleh (alm) Prof. Dr. Sajogyo digolongkan sebagai upaya:
Dari Praktik ke Teori (dalam hal ini Proposisi). Bila Proposisi ini kemudian
dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi teori melalui berbagai riset
dan publikasi ilmiah. Maka selanjutnya dapat menjadi langkah: Praktik
yang Berteori.miah. Maka selanjutnya dapat menjadi langkah: Praktik
yang Berteori.
No copy data
No other version available