Pertemuan Ilmiah Tahunan Kebencanaan Tahun 2019

Amcolabora Institute berpartisipasi pada acara Pertemuan Ilmiah Tahunan Kebencanaan Tahun 2019

PIT ke-6 tahun 2019 ini diselenggarakan pada tanggal 18-19 Juni 2019 dan dihadiri lebih dari 500 orang peserta yang terdiri dari para akademisi, peneliti, perekayasa, praktisi, perwakilan Kementerian/Lembaga, NGO, Lembaga Usaha, dan masyarakat umum. Kegiatan ini diawali dengan pembukaan yang menghadirkan narasumber-narasumber antara lain Kepala BNPB, Dirjen Potensi Pertahanan, Kepala BMKG, Rektor UNHAN, Bupati Bogor, Pembina IABI, Ketua IABI, Ketua Forum PT dan Keynote Speaker Pakar Sosiologi Kebencanaan yaitu Prof. Syamsul Maarif yang juga merupakan Dewan Pengarah Amcolabora Institute.

Tema yang diusung pada PIT tahun 2019, yaitu: “Inovasi Sosial dan Teknologi Kebencanaan menuju Revolusi 4.0”. Kegiatan PIT menjadi sarana untuk berbagi pengalaman dalam pengembangan ilmu dan teknologi (IPTEK) melalui pendidikan, riset dasar dan terapan dari berbagai jenis dan karakteristik bencana di Indonesia. Kegiatan ini dapat mensinergikan kebutuhan kajian/penelitian di Indonesia sehingga dapat menjadi acuan bersama dalam mengembangkan pengetahuan kebencanaan di Indonesia sehingga menjadi referensi riset yang terintegrasi untuk penanggulangan bencana di Indonesia. Teknologi big data yang merupakan pilar revolusi industri 4.0 semakin dibutuhkan dalam penanggulangan bencana salah satunya untuk memperkuat mitigasi bencana berdasarkan dampak (impact based forcasting) dan peringatan berdasarkan risiko (risk based warning). Sistem deteksi dini diperlukan guna antisipasi bencana, mulai dari banjir, tanah longsor dan tsunami, alat deteksi ketahanan Gedung bertingkat dalam menghadapi gempa dan lain-lain.

Dengan adanya kegiatan PIT, diharapkan menghasilkan output antara lain:
1) Budaya riset kebencanaan harus terus didorong melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) melalui pendidikan, riset dasar dan terapan.
2) Riset/kajian kebencanaan yang dihasilkan para pakar harus berbasis pada kebutuhan serta dapat terintegrasi dalam mendukung penyelenggaraan penanggulangan bencana di Indonesia pada masa mendatang.
3) Para pakar meningkatkan Riset/kajian kebencanaan berbasis masyarakat dan dapat mendorong Industrialisasi kebencanaan

Beberapa perwakilan Amcolabora Institute turut hadir dalam perhelatan akbar kebencanaan ini dan dua diantaranya berpartisipasi dalam:
1) Panelis pada Session 4 (Research Agenda for Effective Disaster Risk Reduction in The Asean), yaitu Mizan B.F. Bisri, PhD dengan topik:

– Riset terakhir terkait kapasitas riset di negara Asia dan Afrika (hasil sementara kajian Global STAG UNDRR, WG Capacity Building and Higher Education)

– Science and Technology Roadmap on DRR

– Isu-isu terkini dan terdepan dari riset yang diperlukan dalam upaya respon tanggap darurat di wilayah Asean

– Peran dan dukungan bagi ilmuwan muda dalam PRB sebagai bagian dari diplomasi lunak (soft diplomacy) Indonesia dengan negara Asean.

2) Pemakalah pada International Conference on Disaster Management (ICDM), yaitu Osmar Shalih dengan topik:

– Ketahanan Bencana pada Kawasan Pariwisata Pasca Tsunami Selat Sunda di Pandeglang

– Ketahanan Bencana Pasca Longsor Cisolok Sukabumi tahun 2018